Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) Prabowo Subianto mengaku prihatin atas meninggalnya aktivis HAM Sondang Hutagalung, beberapa hari setelah membakar dirinya depan Istana Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
"Kita prihatin tentunya. Kita berharap masih banyak cara lain untuk koreksi pemerintah," ujar Prabowo kepada wartawan usai melepas 10 petani di kantor Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2011).
Ucapan belasungkawa juga disampaikan Prabowo kepada orangtua Sondang. Atas peristiwa ini, Prabowo mengimbau wakil rakyat baik di jajaran eksekutif, legislatif, dan yudikatif, penting untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan rakyatnya. "Makanya jangan sampai seperti itu," tandasnya.
Sondang, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno ini meninggal di RSCM kemarin. Atas aksinya, 98 persen luka bakar di sekujur tubuh. Sebelum beraksi, Sondang sempat mengirimkan pesan pendek (SMS) kepada seorang rekannya.
"Saya di sms Sondang tiga kali, dengan pesan yang sama. Dalam kurun waktu dua bulan sebelum kejadian," jelas Dharma Silalahi, mahasiswa UBK semester tujuh jurusan hukum kemarin.
Usai prosesi pemakaman jenazah Sondang, Darma sempat memperlihatkan isi sms dari Sondang, : ' Brother saya titip Hammurabi'. Sms terakhir kali Sondang tercatat di handpone Darma tanggal 2 November 2011.
"Dari tiga kali sms dengan pesan yang sama, tidak semuanya saya balas, karena waktu itu sedang ada pekerjaan," ujar Darma. Namun ia sempat membalas isi sms dan menanyakan kabar Sondang. Karena sejak dua bulan sebelum kejadian, Sondang jarang terlihat aktif di Kontras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar