Pages

Rabu, 14 Desember 2011

Apa kata mereka tentang kematian Sondang Hutagalung...?

Sondang Hutagalung, pemuda berdarah batak dengan usia 22 tahun yang membakar diri di depan Istana Merdeka, akhirnya meninggal dunia pada hari Sabtu 10 Desember 2011. Kematiannya berisikan ribuan pesan yang sulit diutarakan, apa kata mereka terkait kematian Sondang Hutagalung? berikut beberapa komentar dari berbagai kalangan yang kami kutip dari berbagai sumber:

Presiden Republik Indonesia:"Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, di Jakarta, Minggu, mengatakan, "Presiden SBY sangat berduka dan berbagi kesedihan dengan orang tua dan saudara-saudaranya."

Megawati Soekarno Putri:"Sondang telah pergi, tapi pesannya terasa keras menampar telinga kita. Kita tidak membutuhkan teguran keras lainnya, hanya untuk menyadari bahwa ada yang salah dengan pengelolaan bangsa ini"

Ketua Umum Pengurus PBNU Said Agil Siradj:"Bahwa dia sebagai aktivis HAM kita hormati, dia punya idealisme yang sangat tinggi yang berkobar-kobar semangat menegakkan HAM"

Mantan anggota DPR RI Permadi:"Pemerintah itu sudah tidak bisa lagi dihaluskan. Oleh karena itu ada aksi kasar yang dilakukan Sondang dengan cara bakar diri, itu merupakan aksi ngeri yang saya rasa sudah dirasuki roh-roh untuk menjatuhkan pemerintah angkara murka", "Harusnya pemerintah dan Presiden malu dengan kejadian Sondang. Kalau di Jepang pastinya Presiden sudah mundur, tapi ini Indonesia dan semua orang yang duduk di pemerintahan ini dablek"

DPR RI:"Kami semua ikut bersedih, akhirnya wafatlah seorang demonstran karena keyakinannya sampai kemudian membakar diri. Saya berbelasungkawa. Tetapi saya tidak menyarankan itu diulangi lagi sebagai bentuk unjuk rasa kepada pemerintah," ujar Priyo di Gedung DPR"

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI):"turut berduka cita atas meninggalnya Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno yang bakar diri di depan Istana Merdeka, PB HMI juga menyatakan bahwa aksi bakar diri yang dilakukan Sondang, merupakan ekspresi sikap rakyat yang sudah sangat muak dan jijik dengan kelakuan pemerintah, politikus, aparat hukum, dan birokrasi"

Ketua umum Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Harri Purwanto:"Dengan meninggalnya Sondang harus menjadi spirit bagi rakyat Indonesia untuk melawan kedzaliman pemerintahan SBY. Yang patut disalahkan dari peristiwa Sondang adalah rezim SBY-Boediono. Karena selama kekuasaan ini masih dipertahankan maka akan muncul Sondang-Sondang lain"

Siapa sebenarnya Sondang Hutagalung, lelaki yang nekat membakar dirinya tepat di depan Istana Merdeka Jakarta, Rabu, 7 Desember 2011 lalu? Sondang, kata staf Divisi Kontras, Chrisbiantoro, saat ini dipercaya sebagai Ketua Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenisme untuk Rakyat Indonesia (Hammurabi). Organisasi yang dipimpin Sondang kebetulan suka aktif di kegiatan 'Sahabat Munir'. “Kebetulan, kelompok aktivis itu masuk dalam Sahabat Munir,” kata Chrisbiantoro di Jakarta, Jumat, 9 Desember 2011. "Sudah 1,5 tahun dia bergabung dalam komunitas itu." Menurut Chrisbiantoro, di mata teman-temannya, Sondang dikenal sebagai sosok aktivis yang kerap terlibat dalam berbagai upaya advokasi pelanggaran HAM. "Dia pribadi yang unik, selalu membuat suasana demonstrasi lebih hidup dan cukup kreatif," kata Chris. Terakhir kali, Kontras berinteraksi dengannya pada 7 September 2011. Saat itu, Sondang dan kawan-kawannya menggelar aksi mengenang almarhum Munir. "Sondang memerankan pembunuh Munir lewat aksi teatrikal," kata Chris. Setelah itu, kata Chris, Sondang pamit untuk 'cuti' karena akan ngebut skripsi. "Sebulan sebelum kejadian, Sondang sempat menitipkan organisasi Hammurabi."
Tinggal di Perumahan Pondok Ungu, Bojong Pengairan, Medan Satria, Bekasi, menurut tantenya, Nyonya Sipahutar, Sondang dikenal sebagai anak yang baik dan penurut. Bungsu dari empat bersaudara anak pasangan Dame dan Victor Hutagalung ini tak jarang membantu pekerjaan rumah tangga. "Nyuci bajunya sendiri pun dia mau," kata Nyonya Sipahutar, tantenya. Victor, sang ayah, bekerja sebagai sopir taksi dan ibunya tidak bekerja. Menurut Chris, sebelum nekat membakar dirinya sendiri, Sondang diketahui menitipkan barang bawaannya ke seorang sahabatnya. Diserahkannya handphone, dompet, dan seluruh identitasnya, membuat polisi kesulitan mengungkap identitasnya. Sayangnya, Chris tidak tahu alasan Sondang melakukan aksi itu. Menurutnya, tidak ada masalah dengan Sondang dalam beberapa hari terakhir. “Kata pacarnya pun enggak ada masalah,” imbuhnya. Kontras, kata Chris, langsung meluncur ke rumah sakit begitu kejadian 'bakar diri' itu menguar di media. Setelah melihat gigi, kaki, dan sepatu yang masih menempel, Kontras yakin jika pria yang membakar dirinya itu adalah Sondang. "Keluarganya juga menguatkan dari sepatu yang dibeli abangnya," jelas Chris. Sepatu pantofel hitam yang dipakai Sondang ternyata tidak terbakar. Itulah yang membawa keluarga Sondang Hutagalung datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menjalani tes DNA. "Kata mamanya, sepatu itu akan dipakai untuk persiapan wisuda," kata tantenya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar